Risiko kesehatan utama (2023)

Autor: Hasan Sitorus

PUBLIKMereka mungkin tidak tahu apa itu keracunan timbal, atau mereka mungkin tidak pernah melihat gejala keracunan timbal pada manusia.

Orang-orang tampaknya tidak terlalu peduli dengan dampak kesehatan dari kontaminasi timbal (timbal), padahal sudah ada bukti keracunan logam berat ini di berbagai belahan dunia.

Timbal atau timbal (Pb) merupakan unsur kimia yang termasuk logam berat dalam tabel periodik, memiliki toksisitas tinggi dengan sifat bioakumulatif. Penetrasi kontaminan tersebut ke dalam tubuh manusia dapat dilakukan dengan berbagai cara dalam proses yang berantai. Unsur beracun ini dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh manusia melalui rantai makanan ikan, menghirup udara yang terkontaminasi uap logam berat timbal, dan konsumsi air yang terkontaminasi ion logam timbal terlarut.

Melalui rantai makanan, timbal, logam berat, dapat masuk ke tubuh kita dengan memakan ikan yang hidup di air yang tercemar timbal. Industri yang menggunakan timbal sebagai katalis dalam produksi tabung paralon atau bahan untuk produksi aki kering dan akumulator dapat menghasilkan limbah bahan berbahaya dan beracun (B-3) yang dapat masuk ke lingkungan perairan.

Pada ekosistem perairan, limbah B-3 berupa ion terlarut akan masuk terlebih dahulu ke dalam tubuh fitoplankton, kemudian berpindah ke tubuh zooplankton, ikan, dan akhirnya berakhir di tubuh manusia melalui rantai makanan. Harus kita ingat bahwa ketika logam berat masuk ke dalam tubuh manusia, sangat sulit atau tidak dapat lagi dikeluarkan dari dalam tubuh, karena logam ini memiliki kemampuan untuk terbioakumulasi atau terbioakumulasi dalam jaringan tubuh. Oleh karena itu, sedikit demi sedikit, selangkah demi selangkah, logam akan terus menumpuk di dalam tubuh, yang pada akhirnya akan berdampak negatif bagi kesehatan tubuh.

Pestisida atau herbisida yang mengandung Pb masih dapat digunakan dalam produksi pertanian. Bahan dapat menumpuk di jaringan tanaman. Penggunaan sebagai bahan makanan dapat menjadi jembatan untuk mengenalkan bahan-bahan tersebut ke dalam tubuh. Anehnya, logam berat mungkin rendah pada tumbuhan atau ikan, tetapi dapat berkembang biak di dalam tubuh manusia.

Ini adalah fitur dari sifat bioakumulasi logam berat. Namun, ini bukan alasan untuk takut makan sayuran yang ditanam secara intensif. Dengan memperhatikan kebersihan, maka resiko menumpuknya racun logam berat tentu dapat dihindari atau dikurangi.

Langkah terbaik adalah mengontrol penggunaan pestisida terlarang dan mencegah overdosis. Pestisida sering digunakan dalam dosis berlebihan, terbukti dari Balai Penelitian Hortikultura Lembang yang di sentra produksi sayuran dataran rendah di lima provinsi (Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur) penggunaan pestisida sangat intensif (baca : berlebihan) oleh petani untuk menstabilkan hasil kegiatan pertaniannya, tanpa memikirkan dampak negatifnya bagi konsumen.

Di udara, timbal dapat dengan mudah menyebar pada ketinggian manusia tanpa terdeteksi dengan menghirup udara yang mengandung uap timbal. Asap hasil pembakaran Bahan Bakar Minyak (BBM) pada kendaraan bermotor merupakan sumber potensial pencemar udara yang mengandung uap logam timbal, karena bahan bakar premium sampai saat ini masih menggunakan timbal terlarut (ion Pb2+) sebagai bahan antiknock pada mesin kendaraan bermotor. . Karena sifatnya yang kumulatif, maka dampak negatif pencemaran tidak serta merta terwujud dan hanya akan terwujud seiring waktu dengan akibat yang sangat memprihatinkan.

Kontaminan timbal juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui air minum. Jika pipa air minum bekas mengandung logam berat tersebut, baik sebagai bahan konstruksi pipa maupun sebagai bahan solder, maka kerusakan pipa menjadi sumber pencemaran timbal yang berbahaya. Keracunan timbal, yang diketahui berasal dari pipa air minum, terjadi pada seorang penduduk Meksiko pada tahun 1987.

Selain itu, kontaminan dapat masuk ke air sumur melalui infiltrasi air tanah. Air permukaan yang mengandung timbal meresap ke dalam tanah. Melalui perkolasi, unsur timbal memasuki pori-pori tanah. Ketika tanah digali untuk sumur, kontaminan logam berat dapat mencemari air sumur tanpa sepengetahuan warga.

Pada zaman modern ini, logam berat timbal banyak digunakan sebagai bahan dasar atau katalis dalam pembuatan barang kebutuhan manusia. Furnitur keramik yang mengandung campuran timbal hitam dan putih, seperti piring, gelas, dll., merupakan sumber kontaminasi timbal yang tidak diketahui dan masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman. Perkakas tembikar dan furnitur dengan cat pudar, misalnya, akan lebih berpeluang masuk ke dalam tubuh. Keracunan timbal yang dilaporkan untuk tembikar berasal dari penduduk Roma dan Amerika pada tahun 1978.

Cat tembok yang mengandung timbal, logam berat, bisa masuk ke tubuh Anda melalui asap cat. Oleh karena itu, ruangan yang baru dicat sebaiknya tidak ditempati sebelum cat benar-benar kering. Jika tidak, bersama asapnya kita akan menghirup logam berat timbal dan akan menumpuk di dalam tubuh.

Mirip dengan noda cat dari becak yang dibuang ke laut, dalam jangka panjang dapat menumpuk di jaringan ikan, yang tanpa disadari menjadi jembatan bagi zat tersebut untuk masuk ke tubuh manusia melalui rantai makanan. Namun, sejauh ini belum ada penelitian khusus yang dilakukan tentang pengaruh kontaminan dari cat pudar dari becak yang dibuang di laut terhadap kandungan timbal pada ikan laut, misalnya di perairan Teluk Jakarta.

pengaruh negatif

Jika timbal terakumulasi dalam tubuh, kadar 0,5 ppm pun akan berdampak buruk bagi kesehatan. Dalam konsentrasi yang lebih tinggi menyebabkan kerusakan pada ginjal, hati, sistem saraf pusat, dan sistem reproduksi. Logam berat tersebut juga dapat meningkatkan tekanan darah, menyebabkan gangguan saluran pernafasan dan pencernaan, serta dapat menghambat pembentukan hemoglobin dalam darah yang dapat menyebabkan anemia.

Konsekuensi mengerikan dari zat beracun ini terutama disebabkan oleh fakta bahwa logam berat timbal dengan mudah mengikat unsur sulfur dari asam amino sistin dan sistein, membentuk ikatan kovalen, yang menyebabkan pemblokiran respirasi sel dan inaktivasi enzim, sehingga proses metabolisme terhambat.

Berdasarkan hasil penelitian di Amerika Serikat, ditemukan bahwa kontaminasi timbal berdampak negatif terhadap kemampuan anak di sekolah. Pada kadar 1,5 mikrogram per mililiter, menyebabkan gangguan mental dan saraf, gangguan pendengaran, gangguan pemahaman, bahkan IQ rendah.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh pada tahun 1979. Dari semua siswa sekolah dasar yang diamati dan diuji, siswa dengan IQ terendah, pemahaman terburuk, dan nilai raport terburuk adalah anak-anak yang memiliki kadar timbal tertinggi di tubuh mereka. Tapi bukan berarti anak bodoh itu memiliki kadar timbal yang tinggi di tubuhnya. Kejadian ini terjadi karena adanya kontaminasi timbal di daerah Pittsburgh.

Melihat fakta tersebut, kita bisa merasa tidak nyaman dan bertanya-tanya apakah selama ini kita lengah. Namun karena perkembangan industri saat ini, tubuh kita masih memiliki kemampuan untuk mencerna timbal. Tentunya ada berbagai cara dan prosedur untuk mencegah sesedikit mungkin bahan masuk ke dalam tubuh agar tidak menimbulkan efek negatif bagi kesehatan.

Tingkat cemaran timbal yang masuk ke dalam tubuh harus di bawah baku mutu konsentrasi yang ditetapkan Kementerian Kesehatan atau WHO. Misalnya, kadar timbal yang diperbolehkan dalam air minum tidak boleh melebihi 0,05 mg per liter.

Pencegahan

Karena timbal, logam berat, sangat beracun, bioakumulatif, dan tidak ditemukan dalam air, mencegah masuknya kontaminan ini ke dalam tubuh manusia lebih penting daripada mengatasi efek kesehatan yang negatif.

Tindakan preventif awal yang dilakukan adalah pengendalian pencemaran air dan udara dengan logam berat timbal, baik oleh pemerintah maupun melalui inisiatif sosial. Cara yang efektif untuk mencegah kontaminasi timbal memasuki tubuh manusia adalah dengan menerapkan standar emisi yang lebih ketat untuk pembuangan air limbah, emisi industri, dan transportasi melalui pemantauan kualitas udara dan air ambien secara berkala.

Penegakan hukum terhadap kegiatan industri yang dapat menjadi sumber cemaran timbal dan yang tidak mengolah limbah harus ditindak tanpa terkecuali sesuai dengan prinsip “polluter pays”.

Selain itu, inisiatif masyarakat untuk melindungi dari kontaminasi timbal logam berat, seperti mencuci sayuran sebelum dimasak atau makan sayuran organik tanpa pestisida, membuang insang dan membersihkan perut ikan, serta memakai masker di jalan yang ramai. memimpin tubuh kita.

(Penulis adalah guru besar tetap di Universitas Nommensen Medan).